BOGOR, KOMPAS.com -
"Tanggal 10 November tahun ini, kami genap 36 tahun," kata Monik, salah
satu keturunan kedua pemilik Asinan Sedap Gedung Dalam, Bogor. Diawali
menjadi tukang buah keliling, Asinan Sedap Gedung Dalam sudah menjadi
ikon oleh-oleh kota hujan.
Asinan khas kota bogor ini terbagi 2 macam, asinan buah dan asinan
sayur. Asinan buah terdiri dari potongan buah-buahan yang direndam
dengan air gula. Ada pepaya, kedondong, bengkoang, jambu, ubi, salak dan
beberapa buah lainnya. "Semua buahnya lokal, nggak ada yang impor. Jadi
segar. Nih coba deh," kata Monik.
Tak salah memang, rasanya segar dan renyah. Aromanya juga tidak menyengat. "Gulanya gula pasir biasa. Bukan gula biang. Yang penting tanpa pengawet. Kalau bahannya jelek hasilnya nggak akan segar," ujarnya.
Tak salah memang, rasanya segar dan renyah. Aromanya juga tidak menyengat. "Gulanya gula pasir biasa. Bukan gula biang. Yang penting tanpa pengawet. Kalau bahannya jelek hasilnya nggak akan segar," ujarnya.
Asinan sayur terdiri dari campuran sayur segar tanpa direndam dengan air
apapun seperti kol, timun, wortel, dan toge. Sayuran hanya dicuci
bersih. Saat akan disantap, baru buah-buahan atau sayuran dicampur
dengan kuah asinan. “Kuahnya campuran cabe merah bukan pewarna," kata
Monik.
Tak heran rasa dasar asinan ini memang pedas asam. Wah, benar-benar
segar rasanya. Dijamin bisa bikin mata melek. Sayuran yang segar dimakan
dengan kuah pedas. Kalau buah, rasa manisnya ditabrak dengan pedas dan
asam dari kuahnya. Campuran hasil alam yang segar mengalahkan rasanya
itu sendiri.
Gedung Dalam berada di kawasan Sukasari. Hampir semua orang Bogor
tahu di mana letak Asinan Sedap. Setiap hari selalu ramai pembeli.
Apalagi kalau akhir pekan, mobil dan bus besar sulit mendapatkan parkir.
Jalanan sekitarnya juga macet. Pembeli sampai mengantre.
Walau sekarang Bogor memiliki banyak alterlatif oleh-oleh seperti berbagai kue bolu dan makanan, namun Monik mengaku tetap percaya pada kualitas rasa asinan racikannya. “Rasa tidak akan bohong. Pembeli pasti akan mencari yang paling enak dan asli. Kalau asinan ya kesini," ucap Monik.
Walau sekarang Bogor memiliki banyak alterlatif oleh-oleh seperti berbagai kue bolu dan makanan, namun Monik mengaku tetap percaya pada kualitas rasa asinan racikannya. “Rasa tidak akan bohong. Pembeli pasti akan mencari yang paling enak dan asli. Kalau asinan ya kesini," ucap Monik.
Harga yang ditawarkan juga tidak mahal. Satu plastik asinan buah atau
sayur harganya Rp 19.000. Untuk kuah campuran kacang Rp 22.000. Kalau
mau satuan, pelanggan bisa juga membeli minuman manisan buah satuan
seperti manisan mangga, pala, dan salak. Manisan ini dikemas di gelas
plastik.
Monik mengatakan, "Sekarang nyari buah susah. Dulu sih gampang. Tanah di
kampung-kampung sudah banyak yang jadi perumahan sih. Makanya, harusnya
pemerintah menggalakkan lagi menanam buah lokal”.
Jadi kalau ingin yang klasik dari Bogor, jangan lupa mampir ke Sukasari. Seperti kembali ke era 2 dekade silam, menikmati Asinan Sedap Gedung Dalam.
Jadi kalau ingin yang klasik dari Bogor, jangan lupa mampir ke Sukasari. Seperti kembali ke era 2 dekade silam, menikmati Asinan Sedap Gedung Dalam.
0 komentar